Jumat, 09 Desember 2011

SUKU KAJANG


KEHIDUPAN SUKU KAJANG
DI SULAWESI SELATAN

Suku Kajang atau yang lebih dikenal dengan Adat Ammatoa adalah sebuah suku yang terdapat pada kebudayaan Sulawesi Selatan. Masyarakat Kajang bisa di jumpai pada Kabupaten Bulukumba lebih tepatnya kecamatan Kajang. Sebuah Suku Klasik yang masih kental akan adat istiadatnya yang sangat sakral.

KARST


A.    Pengertian karst
Karst merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang berbatu. Istilah ini di negara asalnya sebenarnya tidak berkaitan dengan batugamping dan proses pelarutan, namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses perlarutan. Ford dan Williams (1989) mendefini-sikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik.

KETERKAITAN ANTARA OBJEK MATERIAL, CIRI UTAMA, DAN OBJEK FORMAL GEOGRAFI MENGENAI GEMPA DI INDONESIA


KETERKAITAN ANTARA OBJEK MATERIAL, CIRI UTAMA, DAN OBJEK FORMAL GEOGRAFI
MENGENAI GEMPA DI INDONESIA


Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang merambat melalui permukaan bumi dan dapat dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi.

DAMPAK CAR FREE DAY


DAMPAK CAR FREE DAY TERHADAP SEBARAN DAN POLA KEGIATAN EKONOMI STRATEGIS MINGGU PAGI DI SOLO

ANALISIS TETANGGA TERDEKAT


ANALISIS TETANGGA TERDEKAT
( NEAREST NEIGHBOUR ANALYSIS)

            Analisis tetangga terdekat adalah sebuah analisa untuk menentukan suatu pola permukiman penduduk. Dengan menggunakan perhitungan analisa tetangga terdekat, sebuah permukiman dapat ditentukan polanya, misalnya pola mengelompok, tersebar ataupun seragam. Analisa tetangga terdekat memerlukan data tentang jarak antara satu permukiman dengan permukiman yang paling dekat yaitu permukiman tetangganya yang terdekat.

GEOMORFOLOGI PULAU KALIMANTAN


1.      Morfologi Kalimantan dibedakan menjadi 3 yaitu : Pegunungan, Dataran, dan Rawa.

MENGANALISIS PENYEBAB BANJIR DI WASIOR


A.     LATAR BELAKANG

Permasalahan yang sering kita hadapi ketika tibanya musim hujan adalah banjir, banjir merupakan bencana alam yang sangat merugikan baik materiil maupun non materiil, kerusakan pemukiman, lahan pertanian serta infrastruktur lain dan terganggunya aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa literatur menyebutkan, penyebab banjir ada banyak faktor, antara lain karena perubahan lahan, erosi & sedimentasi, bangunan atau permukiman di tepi sungai, perencanaan penggunaan lahan yang kurang baik, sistem drainase yang buruk, curah hujan yang tinggi, fisiografi sungai, kapasitas sungai, pengaruh air pasang, dan global warming.
Secara umum, banjir yang terjadi karena ketidakmampuan tanah untuk menyerap limpahan air hujan yang jatuh ke tanah. Pendangkalan dan perubahan berbagai penampung air seperti sungai, waduk, danau dan lainnya terus terjadi sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi menampung air hujan. Meluapnya sungai sering menjadi penyebab terjadinya banjir.
Demikian juga yang terjadi di Wasior. Sungai Batang Salai dan beberapa anak sungai lain yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy dan mengalir membelah Kota Wasior meluapkan air karena tingginya curah hujan sejak beberapa hari sebelumnya. Luapan air bercampur batang pohon, lumpur, kayu, batu, dan material lainnya inilah yang memporak-porandakan Wasior.

Angin Puting Beliung di Indonesia


Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang diterjangnya. Angin Putting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dikatakan angin putting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertainya. Angin jenis ini berputar dengan kecepatan antara 60-90 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5-10 menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb). Penyebutan nama angin puting beliung berbeda-beda, orang Jawa menyebut "Leysus" atau “Angin Puyuh”, di Sumatera disebut "Angin Bohorok", “Tornado“ di Amerika,  “Twister” di Eropa dan masih banyak sebutan lainnya. Angin puting beliung sering terjadi pada siang atau sore hari pada musim pancaroba.

Holosenotik


A.   Hubungan Ekologi dan Ekosistem
Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos dan logos. Istilah ini mula-mula diperkenalkan oleh Ernest Haeckel pada tahun 1869. Tetapi jauh sebelumnya, studi dalam bidang-bidang yang sekarang termasuk dalam ruang lingkup ekologi telah dilakukan oleh para pakar. Ekologi merupakan cabang biologi, dan merupakan bagian dasar dari biologi. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer. Studi-studi ekologi dikelompokkan ke dalam autekologi dan sinekologi. Ekologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi tak lepas dari perkembangan ilmu yang lain. Misalnya, berkembangnya ilmu komputer sangat membantu perkembangan ekologi. Penggunaan model-model matematika dalam ekologi misalnya, tidak lepas dari perkembangan matematika dan ilmu kornputer.

Ekosistem yang Tidak Tergantung Matahari


Ekosistem yang Tidak Tergantung Matahari

A.     Ekosistem Dasar Laut

Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem. Dalam ekosistem kita mengenal dua pembagian ekosistem yaitu ekosistem terestrial (daratan) dan ekosistem akuatik (Perairan). Dalam ekosistem akuatik dapat dijabarkan sebagai semua komponen biotik dan abiotik yang terdapat didalam ekosistem perairan tersebut. Sedangkan dalam ekosistem terrestrial atau ekosistem daratan dapat dijabarkan semua komponen yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam ekosistem tersebut.

HAK DAN KEWAJIBAN GURU


A.      Hak Guru Dan Sejauh Mana Guru-Guru Memahami Hak-Haknya
Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum obyektif kepada subyek hukum. Kewenangan dimaksud adalah kewenangan untuk menguasai, menjual, menggadaikan, menggarap dll. Hak dibedakan menjadi dua:

GEOMORFOLOGI PULAU SULAWESI


KONDISI GEOLOGI PULAU SULAWESI
Secara umum Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).

INDUSTRI TAHU DAN TEMPE



Tahu dan tempe sudah akrab di lidah orang Indonesia sejak lama. Makanan hasil variasi olahan kacang kedelai ini pun menjadi makanan yang populer karena harganya yang relatif terjangkau untuk dikonsumsi masyarakat dari berbagai lapisan, mulai dari masyarakat kelas bawah, masyarakat kelas menengah, hingga masyarakat kelas atas. Bahkan seperti diberitakan, tahu dan tempe mulai digemari beberapa negara tetangga seperti Malaysia , Jepang, dan lain – lain karena rasanya yang nikmat serta bergizi tinggi.

Analisis masalah sosial akibat gempa di Padang dan Jambi


Masalah sosial yang terjadi di Indonesia terutama di kota-kota setelah mengalami gempa sangatlah terasa.  Rabu pekan terakhir September silam, tak terhitung bangunan di berbagai kota dan kabupaten di Ranah Minang, roboh. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tektonik yang mengguncang Sumbar berkekuatan 7,6 skala Richter (SR). Pusat gempa berada pada 57 kilometer sebelah Barat Laut Pariaman, Sumbar, sedalam 71 kilometer di bawah permukaan laut.

TEKANAN UDARA DAN ANGIN


ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Faktor terjadinya angin, yaitu:
ü  Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
ü  Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
ü  Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
ü  Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari

Sifat Angin
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.


Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.





Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:


¯  Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
¯  Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
¯  Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.

Jenis-jenis angin

Ø  Angin laut

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.

Ø  Angin darat

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.

Ø  Angin lembah

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
Pada siang hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang direima lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara di atas lereng gunung. Karena itu udara lereng gunung menjadi labil dan cenderung menaiki lereng. Disebuut juga arus anabatik (anabatic flows).


Ø  Angin gunung

Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
Pada malam hari,  daratan tinggi (puncak gunung / di atas lereng gunung) menjadi dingin secara cepat akibat kehilangan radiasi. Oleh sebab itu, di puncak gunung bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah. Udara yang lebih dingin memiliki densitas (kerapatan udara) yang lebih besar kemudian akan mengalirkan udara ke lembah. Disebut juga arus Katabatik (catabatic flows).


Ø  Angin Fohn

Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.

Ø  Angin Musim Barat

Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.

Ø  Angin Musim Timur

Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.

Ø  Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

 

Ø  Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.

Manfaat dan kerugian angin                                           
\     Manfaat Angin
  • Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
  • Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara.
  • Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
  • Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan pacu bandara.
  • Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin.

\     Selain bermanfaat angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering menimbulkan kerusakan menurut kriteria kecepatan antara lain :
1)      Angin Puting Beliung adalah angin yang berputar dalam waktu yang sangat singkat sekitar 3 sampai 5 menit, sering terjadi di darat dengan radius sekitar 5 – 10 km.
Angin puting beliung dapat membuat atap – atap rumah semi permanen berterbangan dan dapat membuat pohon tumbang. Agar terhindar dari terjangan angin puting beliung perlu di ambil langkah antisipatif berikut :

o   Menebang dahan – dahan dari pohon yang rimbun dan tinggi untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
o   Memperkuat atap rumah yang sudah rapuh
o   Cepat berlindung atau menjauh dari tempat kejadian, bila menetahui adanya indikasi akan terjadi puting beliung.
2)      Angin Topan (Badai Tropis) adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km, Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah dilintasi angin tersebut, namun demikian untuk wilayah yang dekat dengan angin topan akan merasakan dampak tidak langsungnya, antara lain:
o   Peningkatan kecepatan angin > 20 knots atau 37 km/jam
o   Gelombang tinggi > 2.5 m
o   Hujan lebat dan angin kencang pada radius 1000 km dari pusat badai


TEKANAN UDARA

Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi. Diukur dlm milibar tekanan baku pd permukaan laut dgn Barometer air raksa atau Barometer aneroid  (1 atm = 760 mm Hg = 1.013,25 mb).  TU paling besar di permukaan laut, semakin ke atas makin menurun, udara makin tipis. TU turun 1/30 x setiap naik 300 m pd atmosfer bawah (= turun 1 mm Hg tiap naik 11 m).


Faktor yg mempengaruhi sebaran tek.udara sama dgn yg mempengaruhi suhu.
Pengaruh lintang bumi:
n  Tek.udara rendah sepanjang lingkaran equator àdoldrum
n  Tek.udara tinggi sepanjang lintang 25o-35o à sub tropical high
n  Tek.udara rendah sepanjang lintang 60o-70o à sub polar low
n  Tek.udara tinggi pada lintang kutub dingin à cold polar high
Jika gravitasi bumi adalah g dan masa udara adalah m, maka gaya yang diusahakan oleh udara :
F = m g
Dimana gaya yang diusahakan oleh udara tidak lain adalah merupakan berat atmosfer diatasnya pada ketinggian tersebut.

Sehingga dapat pula dikatakan bahwa, Tekanan udara adalah berat atmosfir atau udara diatasnya per satuan luas atau berat sekolom udara sampai pada batas atas atmosfir pada tiap satuan penampang. Oleh karena molekul - molekul dan atom - atom dari gas-gas tersebut bergerak kesegala arah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tekanan udara mengarah pula kesegala arah, atau dengan kata lain bahwa udara menimbulkan tekanan udara kesegala arah. Tekanan udara terbesar adalah tekanan pada permukaan bumi, yang diakibatkan oleh berat atmosfir diatasnya. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan bumi, tekanan udaranya makin kecil, karena jumlah molekul dan atom yang ada diatasnya berkurang. Dengan demikian dapat kita katakan, bahwa tekanan udara akan menurun pada daerah yang lebih tinggi. Sesuai dengan tekanan udara dalam atmosfir standar ICAO, untuk ketinggian dari permukaan laut sampai dengan ketinggian 5000 feet, 1 millibar setara dengan 28 feet atau selisih tinggi 1 feet = 0,035 mb.

ALAT UKUR TEKANAN UDARA

A. BAROMETER AIR RAKSA

Pada tahun 1643 Toricelli membuktikan bahwa atmosfir mempunyai berat, dimana atmosfir dapat menahan kolom air raksa 76 cm panjangnya. Prinsip ini tetap dipakai selama 3 abad dan hingga saat ini. Alat ukur yang menggunakan prinsip tersebut adalah Barometer Air raksa, dan masih dianggap alat yang teliti untuk mengukur tekanan udara. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca berisi air raksa, dimana ujung atasnya tertutup dan ujung bawahnya terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga berisi air raksa. Ruang diatas kolom air raksa dalam tabung adalah ruang hampa. Perbedaan tinggi antara permukaan atas dan bawah dari air raksa tersebut, adalah merupakan akibat adanya tekanan udara. Jika tekanan udara bertambah, maka sebagian air raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, sehingga permukaan air raksa didalam tabung naik. Sebaliknya apabila tekanan udara berkurang, maka sebagian air raksa dalam tabung akan keluar dan mendesak permukaan air raksa dalam bejana. Selain disebabkan oleh tekanan udara, panjang kolom air raksa ini juga tergantung dari suhu air raksa dan gravitasi tempat Barometer. Prinsip Barometer Air Raksa : Memanfaatkan sifat anomali air raksa dalam tabung hampa.

Dengan adanya perubahan-perubahan yang disebabkan perubahan suhu, perubahan lintang tempat dan perubahan tinggi tempat pengukuran tekanan udara tersebut, maka didalam meteorologi ditentukan suatu keadaan sebagai batasan standarnya. Keadaan standard yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana dalam pengukuran tekanan udara, suhu air raksa sama dengan 0ºC, lintang tempat pada 45º dimana percepatan gravitasinya = 980.665 cm/detik2 serta pada tinggi permukaan laut. Pada permukaan laut, udara dapat menahan berat sekolom air raksa setinggi 76 Cm, jadi tekanan udara yang sama dengan berat tabung air raksa per satuan luas tersebut adalah:
Jika tinggi kolom air raksa 76 cm atau 760 mm = 1013.25 mb, maka :
1 mm kolom air raksa = 1,333 224 mb.
dan ini disebut sebagai 1 millimeter air raksa standard. Berikut adalah faktor konversi dari satuan tekanan udara :


Sehubungan dengan hal - hal tersebut diatas, setiap pembacaan barometer air raksa harus selalu dikoreksi dengan : Koreksi suhu, Koreksi gravitasi, Koreksi tinggi dan Koreksi indek.
Koreksi Gravitasi atas lintang (latitude) :
Pada daerah lintang 0º dan 45º nilai koreksi dikurangkan , sedangkan pada daerah lintang 45º dan 90º nilai koreksi ditambahkan. Dalam meteorologi penerbangan, kita mengenal 2 istilah dalam pelaporan data tekanan udara yaitu : QFE dan QFF. QFE : adalah tenakan udara diatas landasan atau tekanan udara diatas tempat itu, yang didapat dari tekanan udara yang diamati pada ketinggian bejana barometer kemudian dijabarkan ke tekanan 10 feet diatas landasan. QFF : adalah tekanan udara pada suatu tempat atau stasiun, yang dijabarkan ke tekanan permukaan laut sesuai dengan standar meteorologi.
Barometer air raksa terdiri dari 2 macam yaitu :
a. Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap :
Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap adalah barometer yang mempunyai penunjuk titik NOL pada bejana air raksanya berupa ujung taji. Jadi apabila ingin membacanya, maka permukaan air raksa yang didalam bejana bagian bawah harus diatur dulu supaya tepat menyentuh ujung taji dan kemudian baru dilakukan pembacaan. Barometer jenis ini, pada umumnya keluar dari pabrik keadaan badannya sudah lengkap terpasang



b. Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap :
Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap, apabila ingin membaca tidak perlu mengatur permukaan air raksa dalam bejana, barometer jenis ini disebut juga barometer stasiun. Pada saat keluar dari pabrik pembuatnya, keadaan badannya, tabung air raksa dan air raksa untuk mengisi bejana masih dalam keadaan terpisah. Jadi sebelum dioperasikan harus dirakit terlebih dahulu , kemudian dikalibrasi untuk menentukan koreksi indek. Setelah dikalibrasi dan mendapatkan koreksi indeknya, lalu dibuatkan koreksi temperatur untuk pembacaan barometer sesuai dengan lokasi stasiunnya. Terlampir disertakan petunjuk cara pemasangan barometer, dan dapat dilihat gambar bagian-bagian dari barometer stasiun.

 

 

B. BAROMETER ANEROID

Barometer aneroid atau barometer logam, merupakan barometer tanpa cairan. Barometer ini terdiri dari tabungVidi yang berbentuk bulat dan pipih bersusun terbuat dari logam yang ruangnya hampa udara. Jarak dinding tabung Vidi yang berhadapan akan berubah, bila ada perubahan tekanan udara disekelilingnya. Apabila tekanan udara naik, maka tabung Vidi makin pipih, dimana jarak dinding yang berhadapan makin dekat. Sebaliknya apabila tekanan udara turun, maka tabung Vidi menjadi mekar (mengembang). Dinding luar tabung Vidi dihubungkan dengan jarum penunjuk, dimana pada saat kembang kempisnya tabung vidi, jarum akan menunjuk skala dari nilai tekanan udara.

C. BAROGRAPH

       
Barograph adalah alat ukur tekanan udara yang dapat mencatat sendiri, prinsip kerjanya sama dengan Barometer Aneroid yang dilengkapi dengan tangkai pena penunjuk dan pias yang dilekatkan pada sebuah tabung jam yang berputar. Skala pias barograph, pada umumnya adalah antara tekanan udara 970 sampai dengan 1050 mb. Pada Barograph merk R.Fuess type 78a, tangkai penghubung antara tabung Vidi dengan tangkai pena diberi lubang-lubang pin. Fungsinya untuk penunjukkan pena pada skala-skala tekanan udara tertentu, sehingga alat ini dapat dioperasikan sampai dengan tekanan udara 825 mb.atau sampai dengan ketinggian antara 1100 sampai dengan 1350 meter dari permukaan laut. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka.



D. BAROMETER ANEROID ELEKTRIK


Barometer elektronik adalah istilah untuk barometer yang menggunakan sensor tekanan udara dengan output perubahan besaran listrik seperti:tegangan (Volt), arus (mA) atupun frequensi (Hertz). Sensornya disebut Barometric Pressure Probe, umumnya digunakan untuk perangkat Automatic Weather Sation (AWS), displaynya berupa digital yangdapat dilihat pada display data logger AWS tersebut.

ALAT KALIBRASI BAROMETER

Adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk mengkalibrasi barometer. Alat ini sebenarnya adalah Vacuum Chamber , yaitu: sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara perlahan dengan pompa penghisap udara).









Sumber :          http://cocio.co.cc/
http://www.e-smartschool.com/pnu/001/PNU0010006.asp

MANFAAT OLAHRAGA TERHADAP KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

            Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus dijaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Kesehatan sangatlah penting, karena kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Kita sendirilah yang harus bertanggungjawab atas kesehatan kita. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan ialah dengan berolahraga secara teratur. Selain olahraga, pola hidup juga dapat mempengaruhi kesehatan.

HUTAN ALAM DI MANGGARAI


HUTAN ALAM DI MANGGARAI

Hutan alam adalah hutan atau kawasan hutan yang dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati atau keindahan alam di dalamnya. Istilah lainnya adalah hutan konservasi atau kawasan konservasi.
Kabupaten Manggarai merupakan salah satu dari 16 Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ibu kota kabupaten Manggarai adalah Ruteng. Secara geografis wilayah Kabupaten Manggarai terletak diantara 8LU  - 80.30 LS dan 119, 300 –12, 30BT. Terletak di bagian barat pulau Flores, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT


PENGARUH AIR
TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan manusia, tanpa air manusia tidak bisa hidup bahkan kehidupan di dunia tidak dapat berlangsung. Namun demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar baik kuantitas maupun kualitasnya. Siklus hidrologi merupakan perputaran air di alam. Uap air dibawa ke daratan secara besar- besaran melalui udara. Uap air dari daratan dan dari pernafasan tanaman menambah kelembaban yang kemudian mengembun menjadi air hujan atau salju. Air hujan sebagian meresap ke dalam tanah, bersamaan dengan air limpasan di permukaan tanah, diserap oleh tanaman atau menguap kembali. Air tanah dan aliran air permukaan menuju ke laut untuk kembali berputar menjadi uap air. Pada hakikatnya kuantitas air di bumi tidak berubah, namun jumlah persediaan air tawar yang ada di bumi hanya 0,26% yang dimanfaatkan, selebihnya tersimpan di kutub sebagai gunung es dll. Pada masa mendatang potensi sumber daya air makin terancam, menyusul areal hutan untuk pembangunan kota, mengakibatkan potensi sumber air tawar yang dapat dimanfaatkan sepanjang tahun menjadi terus menurun. Kondisi ini semakin parah dengan pencemaran sumber air tersebut, baik oleh limbah industri, limbah rumah tangga maupun oleh bahan-bahan berbahaya lainnya. Dengan meningkatnya pengambilan dan penggunaan air tanah, terutama kota-kota besar yang berada di tepi pantai, terjadi instrusi air laut, sehingga semua hal ini akan menurunkan kualitas air sebagai sumber air baku untuk keperluan air minum penduduk. Campur tangan manusia mempengaruhi siklus hidrologi, melalui pengambilan air tanah maupun air permukaan untuk keperluan penyediaan air. Setelah air baku diolah kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat atau rumah tangga di samping juga untuk keperluan untuk keperluan industri. Air buangannya dikumpulkan melalui sistem saluran buangan dan kemudian dialirkan ke suatu tempat pengolahan ataupun langsung dibuang untuk bergabung dengan air permukaan yang lain, selanjutnya terjadi proses penguapan, kondensasi, turun hujan dst.
Dengan adanya sarana pembangunan sarana air bersih di suatu wilayah/daerah, beberapa infeksi enteric yakni infeksi oleh mikrobakteria, misalnya kolera, desentri, typus dan lainnya telah dapat diturunkan. Meskipun demikian adanya suplai air bersih dengan kualitas yang kurang memenuhi standar atau air bersih yang tercemar baik secara biologis ataupun kimia, dapat mengakibatkan dampak negative terhadap kesehatan masyarakat atau penduduk secara luas dengan waktu yang singkat.  Oleh karena itu system penyediaan air bersih harus dapat memasok air untuk masyarakat dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan.



SENSUS PENDUDUK

SENSUS PENDUDUK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PURBALINGGA


A.    PENDAHULUAN
Sensus secara modern pertama kali dilaksanakan di Quebecth 1666, di Swediath 1749, di Amerika Serikat sensus mulai dilakukan tahun 1790 dan di Inggris tahun 1801 yang diikuti oleh masing-masing negara jajahannya.
Di Indonesia, Raffles melakukan sensus pada tahun 1815, selanjutnya tahun 1920 dan 1930. Di Jawa, sensus dilakukan secara de facto sedangkan di luar Jawa secara dejure. Sejak merdeka sampai tahun 2000 Indonesia telah melakukan sensus pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan tahun 2000.
Sensus Penduduk merupakan rangkaian kegiatan pendataan penduduk yang dilakukan dari rumah ke rumah pada seluruh Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak bertempat tinggal tetap.
Kegiatan Sensus Penduduk pernah dilaksanakan pada masa sebelum Indonesia merdeka oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1930, selanjutnya setelah Indonesia merdeka pada 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Sensus tahun 1970 baru dapat dilaksanakan pada tahun 1971 karena kesulitan dana dan persiapan pelaksanaan yang belum sempurna. Sensus tahun 1980 dilakukan dalam 2 tahap yaitu tanggal 20 September - 30 Oktober 1980 dilakukan pencacahan sensus lengkap dan tanggal 6 - 31 Oktober 1980 dilakukan pencacahan sensus sampel.  Sensus tahun 1990 dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pada bulan September-Oktober. Sedangkan tahun 2000 hanya dilaksanakan sensus lengkap pada tanggal 30 Juni 2000 dan untuk selanjutnya juga dilaksanakan sama pada hari H.
Tahapan sensus di Indonesia sebagai berikut, pemerintah memberi mandat pada  Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan sensus, lalu BPS menyiapkan draft pertanyaan, setelah itu mengadakan pelatihan pada petugas sensus untuk mendapatkan data sensus dengan draft yang dibawa, kemudian membagi wilayah dalam wilayah pencacahan, wilayah pencacahan dibedakan antara wilayah pencacahan pedesaan dan wilayah pencacahan perkotaan, pencacahan  dilaksanakan dengan sistem aktif (mendatangi RT dengan membawa draft pertanyaan sensus) pada hari H. Sensus juga biasanya melaksanakan pencacahan potensi desa (PODES) dan pemetaan desa. Hasil sensus akan diolah oleh BPS dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya. Selain itu, juga dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misalnya sensus pertanian, sensus industri, survei angkatan kerja nasional, dll
Sensus Penduduk 2010 adalah sensus keenam dan akan dilaksanakan pada 31 Mei 2010 dengan acuan UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik, Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, dan Rekomendasi PBB.



B.     PEMBAHASAN
Sensus penduduk merupakan proses keseluruhan  dari  pengumpulan,  pengolahan,  penyajian,  dan  penilaian  data  penduduk yang  menyangkut  ciri-ciri  demografi,  sosial ekonomi  dan  lingkungan  hidup.
Masyarakat kembali bersiap menghadapi sensus penduduk yang akan dilaksanakan 1-31 Mei 2010. Pemerintah daerah Purbalingga meminta agar seluruh masyarakat Purbalingga mendukung program pemerintah ini dengan memberikan keterangan selengkap-lengkapnya dan apa adanya. Kalau ada petugas sensus, masyarakat harus mengisi sensus dengan sebaik-baiknya, jangan ada yang ditutup-tutupi, dan katakan apa adanya. Ini sangat penting sebagai dasar sarana merencanakan dan melaksanakan evaluasi keberhasilan pembangunan karena data yang didapat berupa data kependudukan yang dapat menggambarkan keadaan penduduk Indonesia hingga wilayah administrasi terkecil. Khususnya untuk melihat keberhasilan pembangunan di Kabupatten Purbalingga dan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati juga menghimbau agar orang-orang yang telah lanjut usia dibantu dalam memberikan keterangan kepada petugas. Petugas sensus akan mendatangi rumah-rumah penduduk untuk memperoleh data seperti nama, umur, status perkawinan, agama, kewarganegaraan, bahasa, suku (etnik), tingkat pendidikan, ketenagakerjaan, keterangan rumah tangga, kelahiran, kematian, pendapatan, aktivitas ekonomi, kedudukan dalam aktivitas, status pekerja, industri, penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi, kondisi bangunan tempat tinggal, sumber air, bahan bakar, sumber penerangan, dan lain sebagainya.
Dengan mengetahui data-data penduduk seperti jumlah penduduk, tingkat pendidikan, aktivitas ekonomi, kondisi bangunan, sumber air, penerangan, ketenagakerjaan, dan pendapatan, pemerintah akan lebih mudah untuk meningkatkan sarana-prasarana yang belum memadai atau yang belum tersedia. Selain itu, data-data tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun Anggaran Belanja pemerintah daerah untuk di alokasikan ke bidang-bidang yang perlu mendapat perbaikan, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Purbalingga dengan penduduk sebanyak 917.176 jiwa sangat mungkin mengalami perubahan data signifikan. Bukan saja terkait dengan jumlah kelahiran dan kematian, tapi juga mobilisasi penduduk keluar atau masuk Purbalingga.
Dengan data sensus yang nantinya akan diperolah, dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang nantinya dapat digunakan untuk media atau sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemenuhan berbagai macam sarana-prasarana dan infrastruktur yang diperlukan.
Untuk sementara ini, sarana-prasarana dan infrastruktur yang telah tersedia di bidang transportasi adalah diseluruh wilayah Purbalingga sudah tidak ada desa yang tidak terjangkau oleh kendaraan roda 4. Dengan panjang jalan di Kabupaten Purbalingga  sekitar 750 km, maka density jalan terhadap luas lahan mencapai 28%, dimana merupakan density terbesar kedua se-Jawa Tengah setelah Kota Semarang. Dengan kata lain, jaringan infrastruktur jalan sebagai prasarana transportasi telah merambah sampai ke wilayah-wilayah terpencil di Purbalingga. Disamping itu juga tersedia beraneka sarana transportasi, seperti : Becak, Andong, Angkuta, Bus dan mobil carteran.
Untuk lebih menggeliatkan roda ekonomi wilayah Purbalingga dan sekitarnya dengan system networking secara regional, maka Lapangan Udara (Lanud) TNI-AU Wirasaba akan dikembangkan menjadi bandara untuk penerbangan sipil/komersial. Pembangunan ini diharapkan pula akan memperlancar tukar informasi dan teknologi mengingat Universitas Jenderal Soedriman Purwokerto (UNSOED) yang menjadi pioneer bagi tumbuhnya ilmu dan pengetahuan di wilayah Banyumas perlu didukung dengan aksesibilitas yang tinggi sehingga keberadaanya tidak terpencil dan mudah serta cepat dijangkau oleh para agen dan lembaga intelektual (perguruan tinggi, mahasiswa, dosen, peneliti dll) dari luar daerah. Luas lahan Bandara ini adalah 115,042 ha. Memiliki landasan pacu sepanjang 850 meter dengan lebar 50 meter. Landasan yang sudah diperkeras ini memiliki pula Taxiway (jalan menuju tempat parker) ukuran 300 m x 25 m, Apron (tempat parker pesawat) berukuran 100 x 45 m, Threshold (jalur emergency) 600 m. Kondisi tersebut saat ini telah mampu didarati oleh pesawat Cassa 212 (16 penumpang), Cessna 172 (4-6 penumpang), maupun Cesna 402 B (8 – 10 penumpang).
Setidaknya terdapat 3 maskapai penerbangan swasta yang telah tertarik untuk melakukan kerjasama ini, yakni : Asia Java Airlines, Lion Airlines, dan Merpati Airlines, dengan tariff yang ditawarkan untuk route Purbalingga – Jakarta berkisar antara Rp. 140.000,- hingga Rp. 160.000,-
Untuk memenuhi kebutuhan Air terutama Air Minum, maka Pemerintah melalui Perusahaan Daerah Air Minum pada tahun 2001 sudah menyalurkan  Air Minum kepada pelanggannya sebanyak 3.619.615 dengan kapasitas produksi  61.828.800 liter per tahun. Kemampuan untuk mengolah Air Minum ini sangat besar mengingat banyaknya Sumber Mata Air Alami yang terdapat di daerah Purbalingga.
Fasilitas-fasilitas tradisional seperti pasar-pasar tradisional tetap dipertahankan. Sedangkan fasilitas-fasilitas modern seperti pusat perbelanjaan, bank,  pabrik-pabrik dan perumahan tumbuh subur dalam rangka mendukung perkembangan bisnis yang kian pesat.
Sarana kesehatan yang ada di Purbalingga cukup lengkap, mulai dari Rumah Sakit dengan dokter umum dan dokter spesialisnya, puskesmas dan puskesmas pembantu bagi yang berada di desa sudah cukup mudah didapatkan. Karena di setiap desa dan setiap kecamatan terdapat puskesmas.
Sedangkan untuk menjaga kesehatan, banyak sarana yang bisa dipakai seperti : Stadion Wasesa, GOR Mahesa Jenar, Gelora Goentoer Darjono, Lapangan Tenis, Kolam renang dan sarana-sarana umum yang lain yang dapat digunakan untuk olahraga.
Berbagai fasilitas komunikasi dan informasi cukup beragam terdapat di Kabupaten Purbalingga, mulai dari Kantor Pos, radio amatir, telephone sampai keberadaan warnet yang sudah tidak begitu sulit didapatkan di Purbalingga. Sampai saat ini telah terdapat 6 provider telepon bergerak (handphone), baik berbasis GSM maupun CDMA, yang telah mampu mengcover sekitar 95 % dari total area Kabupaten Purbalingga. Keenam provider tersebut adalah : Simpati (Telkomsel), Mentari, IM3 dan Matrix (Satelindo), maupun Fren/Mobile 8 dan Flexi (Telkom). Keberadaan Statsiun Transmisi Data bagi telpon GSM (dalam hal ini provider Matrix, IM3 dan Telkomsel) makin memudahkan untuk koneksi internet melalui system wireless, disamping 2 jalur lainnya, yakni WLL dan dial up melalui kabel telpon.
Ketersediaan listrik sebagai kebutuhan primer kehidupan modern sangat diperhatikan dan dijamin oleh PLN. Berdasarkan data tahun 2001, Daya Tersambung adalah sebesar 57.424.900 VA dengan jumlah KWH yang terjual 14.862.400.
Keberadan bank-bank baik swasta maupun pemerintah seperti : BRI, BNI 46, BPD, Lippo, Danamon, Mandiri, BCA, BPR Syariah (Buana Mitra Perwira) dengan jumlah kantor sebanyak 30 kantor bisa menjadi indikasi bahwa perkembangan dunia usaha dan ekonomi di Kabupaten Purbalingga cukup baik.
Sarana prasarana tersebut hingga saat ini telah mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Purbalingga dengan jumlah penduduk sebanyak 849.831 jiwa. Penduduk yang tergolong angkatan kerja sebanyak 381.252 orang dan yang bukan angkatan kerja sebanyak 254.858 orang, yang berarti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Purbalingga tahun 2003 sebesar 59,93 sedangkan dari hasil Susenas 2003 juga dapat diketahui bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 3,81 atau dengan kata lain Tingkat Kesempatan Kerja (Employment rate) sebesar 96,19.
Apabila dilihat dari jam kerjanya ternyata 63,93 % penduduk yang bekerja di Kabupaten Purbalingga tahun 2003 sudah bekerja lebih dari 35 jam dalam seminggu. Sektor Pertanian ternyata masih dominan di Kabupaten Purbalingga, hal ini terlihat dari besarnya kontribusi sektor pertanian pada tahun 2001 yaitu sebesar 40,53 %.
Kabupaten Purbalingga memiliki banyak produk unggulan, antara lain :
Produk Unggulan :
1.      Produk Unggulan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah komoditas jeruk, kobis dan kentang
2.      Produk Unggulan Sub Sektor Perkebunan adalah komoditas Melati gambir, kelapa, nilam, glagah arjuna dan kelapa deres
3.      Produk Unggulan Sub Sektor Perhutanan adalah komoditas Kayu Albasia
4.      Produk Unggulan Sub Sektor Perikanan adalah Ikan Gurami
5.      Produk Unggulan Sub Sektor Peternakan adalah sapi potong
6.      Produk Unggulan Sub Sektor Industri meliputi kerajinan rambut, kayu olahan, sapu glagah dan aneka kerajinan dari glagah serta keramik.
7.      Produk Unggulan Sub Sektor Pariwisata adalah Obyek Wisata Gua Lawa, Aquarium Pancuran Mas Purbayasa, kolam renang Owabong, Taman Reptil dan Taman Buah, Bumi Perkemahan Munjuluhur, Pos Pendakian Gunung Slamet, monumen Jendral Soedirman,
Produk Andalan :
1.      Produk Andalan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah kacang panjang
2.      Produk Andalan Sub Sektor Perkebunan meliputi lada dan kopi
3.      Produk Andalan  Sub Sektor Perhutanan adalah sutera
4.      Produk Andalan Sub Sektor Perikanan adalah Ikan Nila
5.      Produk Andalan Sub Sektor Peternakan adalah Kambing khas Kejobong
6.      Produk Andalan Sub Sektor Industri meliputi gula kelapa, kerajinan kayu dan furniture, tepung tapioka, mie kering dan soun, kerajinan tempurung serta kerajinan
bambu
7.      Produk Andalan Sub Sektor Pariwisata adalah Purbasari Pancuran Mas, Pendakian
Gunung Slamet dan Petilasan Ardi Lawet.
Produk potensial :
1.      Produk Potensial Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura meliputi durian, duku dan rambutan
2.      Produk Potensial Sub Sektor Perkebunan meliputi cassiavera, mlinjo, cengkeh,
tanaman obat, pinang, teh dan  sereh.
3.      Produk Potensial Sub Sektor Perhutanan adalah madu
4.      Produk Potensial Sub Sektor Perikanan adalah Ikan Tawes dan Nilem
5.      Produk Potensial Sub Sektor Peternakan adalah ayam ras pedaging dan ayam
buras
6.      Produk Potensial Sub Sektor Perindustrian adalah aneka makanan, variasi knalpot,
tahu dan tempe
7.      Produk Potensial Sub Sektor Pariwisata adalah Wana Wisata Serang dan Monumen tempat lahair Jenderal Soedirman.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purbalingga cukup tinggi. Pada tahun 1999 kenaikan produk Domestik Bruto adalah 1,10 % sedangkan pada tahun 2001 kenaikannya sebesar 2,98%. Sama dengan bidang agrikultur, di sektor industri ini peran investor diharapkan untuk menggarap / memperluas Pasar (Marketing), terutama untuk komoditas bambu, tempurung, sapu, knalpot, kayu, dan air minum dalam kemasan (AMDK).
Sentra Industri Kecil non Formal yang ada di Kabupaten  Purbalingga antara lain :  
o   Sentra Minyak Atsiri / Minyak Nilam / Minyak Sereh
o   Sentra Bata Merah / Batu Bata
o   Sentra Genteng Pres
o   Sentra Tempe
o   Sentra Tahu
o   Sentra Emping Mlinjo
o   Sentra Kue Kering
o   Sentra Gula Jawa
o   Sentra Knalpot
o   Sentra Antihan Benang / Benang
o   Sentra Batik Tulis
o   Sentra Sapu Glagah / Sapu Lidi / Sapu Ijuk
o   Sentra Kerajinan Tempurung
Penduduk kabupaten Purbalingga terdiri dari berbagai ragam agama dan budaya, sampai saat ini merupakan komunitas yang hidup berdampingan secara damai dan tenang, sehingga menciptakan kondisi yang aman, tentram dan terkendali. Sarana prasarana terpenuhi dengan baik. Lapangan pekerjaan yang tersedia dapat mencukupi jumlah angkatan kerja masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari angka kriminal yang pada tahun 2003 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 33.49 % atau dari 212 perkara menjadi 141 perkara. Menurunnya angka kriminalitas juga bisa menjadi indikasi kesejahteraan masyarakat yang meningkat dan keberhasilan pembangunan.